Langsung ke konten utama

Renungan di Penghujung Hari

*RENUNGAN DI PENGHUJUNG HARI*                              
Hidup itu seperti UAP,  yg sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !
Ketika Orang memuji MILIKKU,
aku bisa berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja.
Bahwa mobilku adalah titipan-NYA,
Bahwa rumahku adalah titipan-NYA,
Bahwa hartaku adalah titipan-NYA,
Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ...
Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku? UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku ? Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA? Malah ketika diminta kembali,
kusebut itu MUSIBAH,
kusebut itu UJIAN,
kusebut itu PETAKA,
kusebut itu apa saja ...
Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA.... Ketika aku berdo'a,
kuminta titipan yang cocok dengan
KEBUTUHAN DUNIAWI,
Aku ingin lebih banyak HARTA,
Aku ingin lebih banyak MOBIL,
Aku ingin lebih banyak RUMAH,
Aku ingin lebih banyak POPULARITAS,
Dan kutolak SAKIT, Kutolak KEMISKINAN, Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku. Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA,
harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku.  Aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku..
Betapa curangnya aku, Kuperlakukan DIA seolah mitra dagangku ! Kuminta DIA membalas perlakuan baikku
dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku .. ya.ALLAH ... Astaghfirullooh. Padahal setiap hari kuucapkan,
Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU ya ALLAH, AMPUNI AKU, ya ALLAH . Ya ALLAH, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH. Sebab aku yakin ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku, KEHENDAKMU  adalah yang ter BAIK bagiku. Ketika aku ingin hidup KAYA,
aku lupa, bahwa HIDUP itu sendiri
adalah sebuah KEKAYAAN. Ketika aku berat utk MEMBERI, aku lupa,
bahwa SEMUA yang aku miliki
juga adalah PEMBERIAN. Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT, aku lupa, bahwa dalam KELEMAHAN, ALLAH memberikan aku KEKUATAN. Ketika aku takut Rugi, Aku lupa, bahwa HIDUPKU adalah sebuah KEBERUNTUNGAN,
karena AnugerahNYA. Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu BERSYUKUR kepadaNYA
Bukan karena hari ini INDAH
kita BAHAGIA. Tetapi karena kita BAHAGIA, maka hari ini menjadi INDAH.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Varian dan Invariant

Varian dan Invarian Varian adalah jenis atau turunan dari alur logika yang digunakan untuk Pra-built aplikasi. sedangkan invariant adalah bentuk logika dari external algoritma yang terintegrasi dengannya. dalam artian lain varian adalah variabel yang tidak mempunyai tipe data dan invariant adalah variabel yang mempunyai tipe data. ,,,,

Hakékat atawa eusi tina Sholat

Assalāmu'alaikum warohmatullāhi wabarokatuh Dina waktos ayeuna abdi badé nerangkeun perkawis hakékat na sholat.. Saur Ulama Mutanabi (anu leres² nyunah ka nabi) Sholat téh terdiri tina 3 huruf, nyaéta : 1. Shod  2. Lam 3. Ta Ayeuna urang bahas hiji² 1. Shod, => papanjangna Shidqul Qouli nyaéta anu bener ngomongna/nyarios na Anu kumaha? Anu bener sesuai jeung haté, nu jujur tara bohong, upami dipasihan amanat nyampaikeunna pas teu dilangkungan sareng teu dikirangan, teras ogé nu omonganana teu pikanyeurieun batur. 2. Lam, => papanjangna Layyinul Qolby nyaéta leuleus haté na Anu kumaha? Anu handap asor, depe², sopan santun, béréhan, welas jeung asihan, teu gumedé, teu sirik, teu picik, teu dengki, pami dinaséhatan dilaksanakeun atanapi teu hésé di papatahan. 3. Ta, => papanjangna Tarkul Ma'siyati nyaéta ngajauhan ma'siat Anu kumaha? Nya éta nu ngajauhan sakabéh ma'siyat, ari ma'siyat téh hal anu goréng, anu matak pimadarateun kanggo diri anu ng...

JANGAN MENYEMBAH BILA TIDAK TAHU SIAPA YANG DISEMBAH

Assalāmu'alaikum wr wb Sekarang saya akan menjelaskan tentang : "Jangan Menyembah Bila Tidak Tahu Siapa Yang Disembah" Adapun ungkapan : “JANGAN MENYEMBAH BILA TIDAK TAHU SIAPA YANG DISEMBAH ? Yang dimaksudkan disini adalah bahwa yang diperintahkan di dalam Al-Qur’an adalah “AQIMU SHALAT (Menegakan/mendirikan Shalat)”, Menegakan /mendirikan shalat tidak sama dengan mengerjakan atau menjalankan shalat, juga tidak sama dengan mempelajari dalil-dalil shalat. Mengerjakan shalat lebih cenderung hanya sekedar menjalankan ritual upacara lahiriah belaka, sedangkan justru yang dikehendaki oleh Al-Qur’an tentu saja tidak demikian, karena kata kerja yang digunakan untuk menyatakan perbuatan shalat adalah “Aqama” yang artinya adalah menegakan sesuatu dalam arti yang sebenarnya. Sedangkan arti shalat sendiri adalah permohonan atau Do’a. Dalam shalat terkandung tindakan WASHOLA yaitu menyatukan diri dengan Allah, jadi termasuk dalam menegakan shalat adalah menegakan subtansi atau...